Kiat Cermat Merencanakan Asuransi Jiwa Sesuai Tahapan Kehidupan (Bagian 2)
Yohanes Lusianto, CFP® | @yohanes_lusianto
2 Mins Read
Setelah mengetahui jenis-jenis asuransi jiwa di artikel sebelumnya, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum membeli asuransi Jiwa?
- Besarnya Uang Pertanggungan yang dibutuhkan, dapat menggunakan kalkulator Proteksi Diri.
Komponen-komponen dalam menentukan Uang pertanggungan :
- Pendapatan yang diharapkan
- Utang
- Biaya-biaya yang diperlukan dalam pengurusan kematian dan pengalihan aset kepada ahli waris
- Tujuan-tujuan keuangan keluarga yang ingin dicapai seperti dana pendidikan, dana pensiun pasangan
- Jenis asuransi dan jangka waktu pertanggungan yang dibutuhkan
- Menentukan Tertanggung dalam Polis Asuransi. Tertanggung adalah orang yang atas jiwanya diasuransikan (pihak yang ditanggung oleh polis asuransi jiwa). Selengkapnya tentang asuransi jiwa bisa dibaca di sini.
- Kemampuan membayar premi. Umumnya premi asuransi jiwa tradisional lebih murah jika dibayarkan secara tahunan. Maka diperlukan perencanaan pembayaran premi yang bisa dilakukan dengan cara menabung bulanan dan mencocokan dengan jatuh tempo premi atau juga mecocokkan apakah ada penghasilan yang diterima tahunan.
- Aspek Pengecualian dalam Polis Asuransi. Perlu diperhatikan hal-hal yang menjadi pengecualian pembayaran uang pertanggungan. Contohnya hal darurat perang atau tindakan bunuh diri sebelum Polis berusia 2 tahun. Pengenalan isi polis asuransi sangat penting untuk diketahui. Setiap perusahaan asuransi umumnya akan memberikan periode bebas pelajari (free look period), di mana Pemegang polis berkesempatan membaca dan mempelajari polis. Jika terdapat hal-hal yang sesuai dengan perjanjian atau pengertian awal, maka polis dapat dibatalkan.
Sebuah Polis Asuransi jiwa adalah kontrak dengan jangka waktu dan seiring bertambahnya waktu dan perubahan dalam tahapan kehidupan, maka polis asuransi juga sebaiknya dilakukan pengkajian ulang secara berkala. Pengkajian ini dapat dilakukan pada saat-saat seperti
- Perubahan Pendapatan
- Perubahan Tanggungan (memiliki anak)
- Perubahan Utang
- Perubahan tujuan keuangan (contohnya saat membuka polis, dana pendidikan anak dipersiapkan untuk kuliah dalam negeri, namun seiring waktu ada keinginan sekolahnya ke luar negeri)
- Perubahan tujuan waktu pensiun
Nah, di tahap kehidupan manakah Anda? Selamat membuat perencanaan proteksi yang sesuai dengan tahapan kehidupan dan kemampuan keuangan. Anda juga dapat berkonsultasi dengan perencana keuangan OneShildt untuk melakukan review atas kebutuhan proteksi Anda. Silakan hubungi kami di sini.