Menyiapkan Dana Pendidikan Anak, Investasi atau Tabungan?

Agustina Fitria A, CFP®, QWP®, AEPP® | @afitria_cfp

2 Mins Read


Tahapan pendidikan anak di Indonesia mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Universitas. Ada beberapa skema pembayaran untuk biaya pendidikan, ada yang sifatnya sekaligus di awal, dibayar setiap tahun, dan ada juga yang dapat dibayar secara bulanan.  Pilihan sekolah dan universitas yang semakin bervariasi, dan memiliki rentang biaya yang sangat lebar, mulai dari tanpa biaya (sekolah negeri) hingga yang mencapai ratusan juta rupiah per tahun (sekolah dengan kurikulum dan fasilitas tertentu).  Untuk menyiapkan biaya pendidikan tersebut, maka orang tua harus membuat perencanaan yang baik dan perlu dievaluasi secara berkala mengikuti perkembangan minat dan bakat anak, kondisi keuangan, dan perubahan tuntutan zaman.

Apakah investasi atau menabung yang cocok untuk menyiapkan dana pendidikan?

Instrumen tabungan memiliki fitur hasil yang pasti, tidak ada fluktuasi harga, sehingga lebih cocok untuk dana sekolah kurang dari 3 tahun. Jenisnya bisa berupa tabungan berjangka, ini bisa dilakukan minimal jangka waktu 6 bulan. Tetapi jika waktunya lebih pendek dari 6 bulan, maka menabung dengan reksa dana pasar uang lebih sesuai, karena sifatnya dapat dibeli dan dijual kapan saja tanpa biaya, dengan proses sampai masuk ke rekening membutuhkan waktu 2 hari kerja. Menabung memiliki kelemahan yaitu hasil yang lebih rendah dari inflasi. Tetapi kalau Anda bisa menemukan produk tabungan dengan tingkat suku bunga yang dapat mengalahkan inflasi namun tidak melebihi maksimum penjaminan LPS, maka itu bisa menjadi pilihan yang sangat menarik.

Untuk jangka waktu kebutuhan dana hingga lebih dari 3 tahun, jalur investasi lebih disarankan mengingat kenaikan biaya pendidikan rata-rata mencapai 2 kali lipat inflasi umum. Namun pemilihan produk investasinya tetap perlu disesuaikan dengan profil risiko dan jangka waktu investasi. Memang tidak ada jaminan bahwa hasil investasi bisa mengalahkan inflasi hingga 2x lipat. Tetapi jika tidak melakukan investasi, maka dana yang harus ditabung menjadi semakin besar.

Di bawah ini adalah ilustrasi perencanaan dana pendidikan untuk anak yang saat ini berusia 2 tahun:

Perencanaan investasi dimulai segera untuk semua level pendidikan dan secara konsisten dilakukan hingga saatnya masuk ke masing-masing jenjang pendidikan, maka terdapat beberapa skenario sebagai berikut:

Skenario 1: Jika Anda memutuskan untuk melakukan kombinasi tabungan untuk jangka hingga 3 tahun dan investasi untuk jangka waktu yang lebih panjang, maka kebutuhan investasi sebagai berikut:

Skenario 2: Jika Anda memutuskan untuk hanya menggunakan tabungan, maka dibutuhkan investasi sebagai berikut:

Terdapat perbedaan sekitar Rp1,7juta untuk kebutuhan dana yang disisihkan per bulan antara menabung dan melakukan kombinasi tabungan dan investasi.

Skenario 3: Jika Anda ingin berspekulasi dan berusaha mencari investasi dengan return minimal setara dengan 2x inflasi umum untuk semua jangka waktu, maka simulasinya sebagai berikut:

Hanya terdapat perbedaan Rp200rb-an dibandingkan dengan kombinasi tabungan dan investasi dan terdapat risiko yang lebih tinggi.

Jadi, apakah Anda memilih tabungan atau investasi atau kombinasi keduanya? Silakan disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko Anda. Jika Anda membutuhkan konsultasi lebih lanjut, dapatkan harga khusus dengan klik link ini.