Mengelola Keuangan ala Mahasiswa (Bagian 2)

Deanna H. Maringka, AWP® | @deannahannah_

5 Mins Read


Kalau kamu sudah baca artikel sebelumnya dan sudah mempraktikkannya dengan benar dapat dipastikan uang bulanan kamu ada lebihnya (surplus). Buat mahasiswa perantauan yang uang jajan bulanannya sudah ditentukan, maka harus pintar-pintar mengatur agar cukup selama satu bulan. Mulailah dengan melakukan budgeting sesuai dengan kebiasaan pengeluaranmu dulu agar bisa dijalankan dengan tulus dan tidak terpaksa. Lalu secara bertahap mulai susun budget yang seoptimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan saat ini, menyiapkan dana darurat atas kondisi yang tidak diinginkan, dan investasi untuk masa depan. Kalau uang bulananmu sangat terbatas, bisa mulai mencari pekerjaan atau usaha sampingan untuk menambah pemasukan sehingga kebutuhanmu bisa terpenuhi bahkan masih ada lebihnya.

Kelebihan uang ini bisa kamu gunakan untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan.

Tujuan keuangan terbagi berdasarkan jangka waktu (target) pencapaiannya. Ada yang jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Sebagai seorang mahasiswa mungkin tujuan keuangan kamu beragam, ada yang ingin menekuni hobi agar bisa menghasilkan uang, keliling Indonesia, memiliki bisnis sendiri setelah lulus kuliah, dsb.

Ini ada langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mencapai tujuan keuangan:

  1. Tulis tujuan keuangan

Menulis tujuan keuangan secara rinci dapat membantu kamu untuk tetap ingat dan bersemangat melakukan hal-hal yang menjadi batu pijakan untuk sampai di tujuan.

Tujuan keuangan yang rinci mencakup juga jangka waktu pencapaian berapa lama, dan biaya total setelah dihitung dengan kenaikan harga atau inflasi.

Contoh :

Tujuan keuangan → Dana Liburan ke Luar Negeri.

Jangka waktu pencapaian → 1 tahun.

Biaya total → Rp 15.000.000

Kamu bisa menghitung aneka biaya terkait liburan dan perkiraan biaya di masa depan akibat inflasi dengan menggunakan OSkalku “Dana Liburan” yang ada di aplikasi OSplan

  1. Persiapkan dana darurat.

Dana darurat harus ada sebelum kamu memulai berinvestasi. Ibarat rumah, maka dana darurat itu sebagai fondasi. Untuk mahasiswa karena belum ada tanggungan, bisa minimal 3x dari pengeluaran bulanan. Contoh: pengeluaran sebulan 5 juta rupiah, maka dana darurat yang ideal adalah 15 juta rupiah. Dengan adanya dana darurat, uang yang kamu siapkan untuk berbagai tujuan keuangan tidak akan terpakai saat mengalami kondisi buruk seperti HP rusak/hilang atau harus berobat ke dokter karena sakit.

  1. Belajar dan segera berinvestasi.

Kamu bisa mulai belajar investasi melalui membaca buku, menonton video youtube, mengikuti webinar, dll. Setelah dana darurat terkumpul dan sudah belajar investasi, maka saatnya untuk mulai berinvestasi.

Tapi memilih instrumen investasi tidak boleh asal ikut-ikutan. Pilih yang sesuai dengan tujuan keuangan, tingkat pengetahuan terhadap instrumen tersebut dan sesuai kesiapan kamu dalam menerima risikonya. Pastikan sebelum berinvestasi kamu tahu potensi keuntungan dan potensi kerugian dari instrumen investasi tersebut. Hati-hati juga dengan tawaran investasi dengan hasil menggiurkan tapi ternyata ilegal (bodong).

Jadi kunci menjadi mahasiswa yang cerdas keuangan adalah:

  1. melakukan money management yang baik; mulai dari budgeting, mengatur pengeluaran atau menambah pemasukan, dan menyiapkan dana darurat dengan saving,
  2. berinvestasi sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko,
  3. melakukan semuanya dengan disiplin dan konsisten.

Dare to dream big, dare to sacrifice more.