Dulu Single Kini Menikah, Prioritaskan Asuransi yang Mana Untuk Keluarga Muda (bagian 1)
Yohanes Lusianto, CFP® | @yohanes_lusianto
2 Mins Read
Sebuah tahapan kehidupan yang umumnya dialami setiap orang adalah saat memutuskan akan memulai sebuah keluarga. Berbagai faktor turut terlibat dalam keputusan ini terutama dalam perencanaan keuangan. Saat masih single, mungkin hanya perlu memikirkan kebutuhan dan tanggungan bagi diri sendiri. Setelah menikah, sebuah keluarga muda harus melewati proses adaptasi dalam pengelolaan keuangan bersama.
Fondasi pengelolaan keuangan bagi keluarga muda dimulai dengan memiliki dana darurat dan proteksi yang memadai. Kita tidak pernah tahu kapan risiko terjadi, namun ada beberapa cara kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi risiko tersebut.
Pertama, kita dapat menerima risiko, yaitu jika risiko yang terjadi tidak berdampak besar pada kondisi keuangan. Contohnya yaitu sakit ringan seperti flu atau perabotan rumah tangga yang rusak karena terjatuh. Di sinilah dana darurat dapat digunakan untuk mengganti biaya-biaya yang tidak terduga tersebut. Panduan jumlah dana darurat ideal adalah berkisar 3 – 6 bulan pengeluaran, yang ditempatkan pada aset yang berisiko rendah dan likuiditas tinggi. Setelah dana darurat terpakai, bulan berikutnya segera diisi agar jumlahnya kembali ke posisi ideal. Anda bisa mengecek jumlah Dana Darurat untuk keluarga di kalkulator dana darurat ini (ditautkan ke kalkulator dana darurat).
Kedua, kita dapat menghindari risiko, yaitu jika kita tahu sebuah risiko akan sering berulang atau memiliki probabilitas yang tinggi untuk terjadinya risiko tersebut. Contohnya jika kita mengetahui bahwa suatu daerah sering mengalami banjir, maka kita dapat menghindari memilih tempat tinggal di wilayah tersebut.
Ketiga, kita dapat memindahkan risiko, yaitu jika risiko yang jarang terjadi namun jika dialami bisa berdampak besar maka kita dapat memindahkan konsekuensi keuangan atas kemungkinan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi. Ada berbagai jenis proteksi yang diperlukan oleh keluarga muda, seperti proteksi untuk melindungi terhadap risiko kerusakan atau kehilangan aset, penurunan kesehatan, kehilangan penghasilan karena meninggal dunia atau sakit kritis, dll
Lalu apa saja jenis proteksi apa yang sebaiknya diprioritaskan oleh keluarga muda? Simak dalam artikel selanjutnya