Financial Independence atau Financial Freedom? Mana yang Dipilih dan Cara Mewujudkannya

Budi Raharjo, CFP®, QWP®, AEPP, MCHT | @raharjobudi

5 Mins Read


Sebelum kita mulai, ada perlunya juga kita memahami terlebih dahulu perbedaan utama antara financial independence (mandiri finansial) dan financial freedom (bebas finansial) atau bahkan beberapa istilah lain yang seringkali muncul di berbagai media.

  1. Financial Security (Keamanan Finansial)

Keamanan finansial adalah suatu kondisi keuangan dimana kita dapat merasa tenang dengan kondisi keuangan kita dan bebas stres. Ditandai dengan kelangsungan dan kepastian penghasilan tiap bulan dan kemampuan untuk menunaikan kewajiban-kewajiban rutin baik bulanan maupun tahunan. Tersedianya dana darurat yang memadai sewaktu-waktu untuk mengcover pengeluaran tak terduga atau kondisi saat tidak ada penghasilan sampai dengan 6-12 bulan ke depan. Adanya proteksi kesehatan, jiwa dan proteksi lainnya yang menjadikan keuangan juga tahan guncangan jika ada risiko personal yang menimpa keluarga dan terutama pencari nafkah utama sehingga keuangan lebih stabil dalam berbagai kondisi. Untuk mengetahui apakah kita sudah mencapai level keamanan finansial kita perlu melakukan cek kesehatan keuangan secara komprehensif. Untuk simulasi cek kesehatan keuangan dapat dilakukan dengan kalkulator ini.

Terdengar cukup menarik bukan? Jika Anda sudah mencapai level ini, maka sasaran berikutnya adalah untuk mencapai situasi keuangan berikutnya.

  1. Financial Independence (Kemandirian Finansial)

Kemandirian finansial ditandai dengan kemampuan untuk dapat membayar pengeluaran dan mempertahankan kebutuhan sesuai dengan gaya hidup dalam berbagai tahapan kehidupan ke depan melalui hasil dari suatu aset baik dalam bentuk sejumlah dana yang mampu untuk memenuhi tidak hanya sekedar 6-12 bulan ke depan namun sampai dengan usia harapan hidup atau bahkan lebih. Kemandirian finansial tidak harus dibarengi dengan gaya hidup mewah, memiliki jet pribadi atau rumah dan kodominium mewah. Yang pasti adalah orang tersebut mampu menunaikan dan memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan kemampuannya.

Sebagai contoh, apabila seseorang memiliki rata-rata pengeluaran tahunan senilai Rp 5 juta per bulan atau Rp 60 juta per tahun dan ia ingin mandiri finansial di usia 55 tahun hingga usia 80 tahun. Maka, secara kasar orang tersebut membutuhkan 25 tahun x Rp 60 juta = Rp 1,5 M. Dengan adanya kemandirian finansial, seseorang tidak akan menggantungkan dirinya secara finansial kepada orang lain. Selain dengan menyediakan dana, kemandirian finansial dapat diperoleh dengan menciptakan passive income (penghasilan pasif) dari suatu aset. Sebagai contoh, apabila seseorang memiliki rata-rata pengeluaran tahunan senilai Rp 5 juta per bulan atau Rp 60 juta per tahun, maka apabila rata-rata bunga deposito adalah 4% p.a setelah pajak, target dana untuk mencapai kemandirian finansial dengan menggunakan deposito sebagai kendaraannya adalah :

Kebutuhan Dana = Rp 60 Juta / 4% = Rp 1.5 M

Perbedaan cara pertama dengan kedua adalah dengan menggunakan cara kedua, orang tersebut cukup membiayai hidupnya dari hasil bunga depositonya saja (bisa juga kita pilih instrumen lain) tanpa harus menggerus modal awal investasinya. Dengan demikian maka dana tersebut dapat digunakan untuk seumur hidup dengan catatan bahwa kebutuhan dana selalu tetap dan tingkat bunga deposito selalu konstan untuk menyederhanakan perhitungan ini. Yang menarik adalah dengan perencanaan keuangan yang baik sejak awal bekerja dan sedikit pemahaman mengenai strategi investasi serta konsistensi hal ini sangat mungkin untuk diraih dan diwujudkan.

  1. Financial Freedom (Kebebasan Finansial)

Yang terakhir adalah level keuangan financial freedom (bebas finansial). Ini level yang lebih tinggi lagi daripada sebelumnya. Seseorang dapat dikatakan sudah menjadi bebas finansial saat orang itu memiliki kebebasan dalam memilih gaya hidup yang dia inginkan tanpa kekhawatiran akan terputusnya penghasilannya meskipun ia tidak bekerja lagi. Penghasilan pasif dari asetnya sudah lebih dari memadai untuk memenuhi kebutuhannya baik yang primer, sekunder maupun tersier. Di antara ketiga level status keuangan, maka kebebasan finansial adalah yang paling menantang untuk diwujudkan. Hanya sebagian kecil masyarakat di dunia ini yang mampu mewujudkannya. Untuk dapat mencapai level ini orang itu tidak hanya harus mampu mengelola keuangannya dengan baik, namun juga harus menciptakan penghasilan masif. Penghasilan yang sangat besar. Untuk bisa mencapai tahap ini, pastinya seseorang harus melalui tahapan yang lain terlebih dahulu.

Bagaimana? Level finansial apa yang ingin Anda raih di masa yang akan datang?