Cerdas Atur Uang Saat Kena PHK

Erlina Juwita, MM, CFP®, QWP® | @erlrights

5 Mins Read


Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, sepanjang 2020, sebanyak 386.877 pekerja terkena PHK. Angka ini 20 kali lipat dibandingkan dengan 2019 (Kompas 10/3/2021). Lalu apa yang harus Anda Lakukan Jika Anda terkena PHK?

Pertama: Cek Kondisi Keuangan

Pada website ini, coba temukan kalkulator Kesehatan Keuangan silahkan Anda catat semua aset dan utang yang Anda miliki, kemudian periksa apakah total kekayaan bersih masih positif. Jika masih positif, Anda harus bersyukur karena bagaimanapun kondisinya, Anda masih punya aset yang lebih banyak daripada utang. Kemudian, Anda juga dianjurkan untuk mencatat pemasukan selain gaji (apakah itu berupa bunga deposito, kupon obligasi, hasil sewa atau pemasukan lain) dan juga mencatat semua pengeluaran. Coba cek hasilnya, positif atau negatif?

Kedua: Mengatur Pengeluaran dengan Lebih Bijak

Mulai saat ini dan seterusnya, usahakan untuk mengendalikan pengeluaran yang tidak penting. Tentukan prioritas kebutuhan Anda yang paling penting dulu, tunda semua keinginan Anda yang kurang penting. Saat ini yang paling utama adalah memikirkan berapa lama lagi uang yang ada saat ini akan bertahan sampai Anda mendapat pekerjaan baru.

Ketiga: Kelola Uang Pesangon Anda

Jika ada uang pesangon yang Anda peroleh dari perusahaan tempat Anda bekerja, maka aturlah sedemikian rupa sehingga ada porsi untuk simpanan dana darurat. Anda dapat menempatkan uang pesangon yang Anda terima menjadi beberapa bagian. Sebagai contoh, untuk 100% uang pesangon yang Anda terima, maka bagilah menjadi 5 bagian, yakni: 50% untuk kebutuhan rutin Anda, 20% untuk dana darurat dan proteksi kesehatan, 10% untuk investasi, 5% untuk donasi dan melunasi utang jika ada, dan sisanya dapat Anda gunakan untuk menambah modal usaha atau investasi atas diri Anda sendiri untuk meningkatkan skill dan kemampuan Anda.

Keempat: Cari Tahu Apa Saja Sumber Pendapatan Anda Setelah PHK

Apakah hanya dari uang tabungan, dari uang pesangon, atau Anda akan bekerja lagi sehingga dapat memperoleh penghasilan kembali. Kalaupun Anda belum mendapat pekerjaan yang baru, mungkin Anda dapat memulai menjual sesuatu atau berbisnis kecil-kecilan yang sesuai dengan hobi Anda. sehingga Anda dapat memperoleh hasil yang cukup untuk menutupi kebutuhan.