Metode 3C 3S Membantu Pensiunan Mengelola Keuangan Saat Memulai Bisnis
Erlina Juwita, MM, CFP®, QWP® | @erlrights
10 Mins Read
Saat mengisi kelas pensiun di sebuah instansi saya pernah bertanya tentang apa yang akan para peserta lakukan setelah pensiun. Kurang lebih sebesar 85% peserta menjawab akan melakukan usaha sendiri. Saat seorang karyawan memutuskan untuk melakukan usaha sendiri, kemungkinan akan timbul beberapa tantangan. Tantangan keuangan misalnya, akan menjadi hal yang kritikal dalam memulai usaha. Oleh sebab itu menurut saya perlu dilakukan sebuah metode untuk mengantisipasi tantangan tersebut, saya sebut sebagai metode 3C 3S.
Apa itu sebenarnya Metode 3C 3S? Ini adalah sebuah metode perencanaan keuangan sederhana dalam menjalankan usaha. 3C 3S adalah sebuah singkatan dari Catat, Cash flow, dan Calculate. Sedangkan 3S adalah singkatan dari Separate, Source, dan Siapkan dana darurat.
Mari kita simak bersama Metode 3C 3S ini.
Catat
Hal yang pertama yang harus dilakukan untuk perencanaan keuangan yang baik adalah dengan mencatat setiap pergerakan yang nantinya akan terjadi pada arus kas usaha. Catat mulai dari harta, utang, hingga modal usaha yang akan dijalani. Pencatatan ini bisa dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi sistem pencatatan akutansi.
Cash Flow
Cash flow adalah arus kas yang menampilkan setiap pendapatan dan pengeluaran dalam usaha. Nah, cash flow ini terbagi menjadi tiga tipe, yakni cash flow bulanan, tahunan, dan per proyek. Anda dapat menentukan jenis yang mana yang akan digunakan. Tentu saja harus sesuai dengan tipe usaha yang akan digeluti. Untuk usaha ritel yang transaksinya setiap hari, Anda dapat menggunakan tipe cash flow bulanan. Untuk usaha yang pembayarannya dilakukan setiap tahun, Anda dapat menggunakan tipe cash flow tahunan. Sementara untuk jenis usaha yang dilakukan berdasarkan proyek tertentu, maka Anda dapat menggunakan tipe cash flow per proyek.
Calculate
Saat menjalani usaha, Anda harus pandai menghitung keuangan yang sudah ada, dan jika sudah ada keuntungan maka Anda harus menghitung berapa persen yang akan diputar kembali untuk modal, lalu berapa persen yang dapat dinikmati, dan berapa persen untuk diinvestasikan. Perhitungan ini juga temasuk jumlah dan nilai rupiah aset serta barang-barang yang akan digunakan. Selain itu, perhitungkan juga untuk biaya dan kewajiban seperti utang usaha, sewa alat, cicilan, hingga pajak usahanya.
Untuk mengetahui tentang 3S, simak di artikel selanjutnya.