Tips Untung Maksimal Investasi Saham

Uji Agung Santosa, M.E, CFP® | @adaagung

10 Mins Read


 

Investasi saham tidak memberikan jaminan keuntungan. Untuk bisa menghasilkan cuan maksimal, ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan sebelum dan sesudah membeli saham. Apalagi jika kemudian Anda berniat melakukan value investing dan menjadi investor saham jangka menengah dan jangka panjang, bukan trader saham jangka pendek.

Ingat, keuntungan investasi saham tidak hanya didapatkan selisih kenaikan harga saham atau capital gain, namun juga dari pembagian keuntungan perusahaan atau dividen per tahun. Tentu saja akan lebih menguntungkan jika Anda mendapatkan dua keuntungan sekaligus, kenaikan harga saham dan pembagian dividen. Namun untuk itu, kamu perlu melakukan sejumlah langkah berikut.

  1. Lakukan analisis terlebih dahulu sebelum membeli saham.
  2. Ada dua analisis saham yang umum dilakukan, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal mempelajari pergerakan atau fluktuasi harga saham setiap waktu. Analisis ini biasanya digunakan oleh para trader untuk menentukan keputusan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham.

    Sedangkan analisis fundamental lebih melihat kinerja keuangan perusahaan, jumlah beban utang, keuntungan, hingga tata kelola perusahaan. Tidak hanya itu saja, analisis fundamental juga melihat sisi makro ekonomi untuk menentukan kapan harus membeli dan menjual saham. Analisis ini biasanya dipakai untuk investor jangka panjang.

  3. Lakukan diversifikasi.
  4. Investasi saham adalah jenis investasi yang memiliki risiko tinggi. Untuk mengurangi risiko atas investasi saham tersebut, maka lakukanlah diversifikasi. Tidak hanya diversifikasi tingkat risiko saham dengan membaginya ke berbagai sektor berbeda, namun juga perlu melakukan diversifikasi aset yang lebih aman, seperti investasi emas, deposito, reksadana, ataupun obligasi.

    Akan lebih baik Anda membeli beberapa jenis saham dari sektor yang berbeda untuk membagi risiko. Contohnya, Anda bisa mengkombinasikan saham-saham tahan banting seperti saham perusahaan consumer goods dan perbankan dengan saham-saham fluktuatif seperti saham-saham sektor pertambangan dan perkebunan. Intinya memiliki sejumlah saham memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan hanya satu jenis saham. Ingat, “Don’t put all your eggs in one basket”.

  5. Mulailah dari kecil.
  6. Langkah besar dimulai dari satu langkah kecil. Jadi, jika Anda baru mulai belajar investasi saham, akan lebih baik Anda memulainya dari nilai yang tidak terlalu besar terlebih dahulu, jangan terlalu berspekulasi. Selain memberi waktu untuk belajar, investasi saham secara berkala juga akan mengurangi risiko kerugian besar.

  7. Jangan mudah panik.
  8. Pasar saham sangat berfluktuasi, naik turun dengan berbagai faktor penyebab. Selain dari sisi perusahaan, juga bisa terjadi karena efek perekonomian nasional dan global. Oleh karena itu jangan mudah panik dan melakukan aksi jual saat harga turun. Akan lebih baik fokus ke investasi saham jangka menengah panjang, 3 sampai 5 tahun, agar memperoleh keuntungan maksimal. Namun ingat, mulailah dengan membeli saham dengan fundamental baik.

  9. Lakukan review portofolio saham secara berkala.

Setelah saham dengan fundamental baik berhasil digenggam, jangan lupakan. Anda perlu melakukan review portofolio saham tersebut setiap 3 bulan atau 6 bulan. Jika kemudian saham perusahaan yang kamu beli menunjukkan kinerja yang tidak sesuai ekspektasi, seperti terus merugi, utangnya semakin banyak, atau tata kelola perusahaannya buruk, maka kamu bisa menggantikannya dengan saham lain.

Review saham juga wajib dilakukan untuk melihat apakah ada perubahan fundamental perusahaan dan perekonomian yang besar. Contohnya saat ini, saat pandemi yang menyebabkan banyak perusahaan merugi dan pasar saham anjlok. Dengan review saham secara berkala maka kamu bisa memutuskan apakah tetap menggenggam saham tersebut atau menjualnya. Bisa jadi dengan menjual saham saat bursa akan rontok dan membelinya kembali saat harga diskon memberikan keuntungan lebih besar.

Bagaimana, siap investasi saham? Anda bisa melakukan simulasi hasil investasi berkala maupun lumpsum (sekaligus) dengan menggunakan kalkulator investasi ini.