Financial Planning untuk Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus

Imelda Tarigan, DRA, PSY, MBA, CFP®, QWP® | @imelda.t

2 Mins Read


Dalam diskusi di IG Live pada tanggal 10 Mei 2023, kita membahas mengenai financial planning untuk keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus.

Anak berkebutuhan khusus itu gimana sih? Menurut Individual Disabilities Education Act 1990, mereka yang berkebutuhan khusus adalah:

  1. Mereka yang memiliki 3 dimensi disabilitas yakni :
    • Impairment (kerusakan) struktur dan fungsi tubuh atau mental
    • Keterbatasan aktivitas yakni kesulitan untuk melihat, mendengar, berjalan dan menyelesaikan masalah
    • Mengalami hambatan dalam partisipasi pada aktivitas normal sehari-hari, misalnya untuk bekerja, membangun aktivitas sosial dan rekreasi.
  2. Masalah perkembangan sejak kanak-kanak seperti ASD (Autism Spectrum Disorder), atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
  3. Kecelakaan yang mengakibatkan trauma pada otak
  4. Masalah kesehatan jangka panjang, seperti gangguan penglihatan akibat diabetes.

Dari pengalaman, banyak orang tua atau lingkungan yang tidak mendeteksi keadaan gangguan yang membutuhkan penanganan khusus ini sejak awal. Biasanya dibutuhkan waktu beberapa tahun untuk akhirnya dapat menegakkan diagnosis bahwa anak memiliki kebutuhan khusus.

Ada beberapa tindakan yang perlu diperhatikan oleh orang tua untuk merawat dan membesarkan anak berkebutuhan khusus, misalnya asupan gizi, stimulasi fisik dan emosi, serta sekolah tertentu. Tidak dipungkiri, bahwa ketelatenan dan konsistensi orang tua dalam mendampingi anak berkebutuhan khusus sangat membantu perkembangan anak. Kebutuhan-kebutuhan khusus anak ini seringkali memang mahal harganya, dalam arti yang sebenarnya. Konsumsi obat yang rutin, treatment khusus dari ahlinya bahkan pilihan asupan makanan yang khusus yang sering kali sulit dijumpai di toko makanan biasa membuat biaya untuk itu semua jadi cukup besar. Belum lagi kalau anak butuh didampingi oleh Care Giver atau guru pendamping private, tentu biayanya tidak murah. Lalu bagaimana mengatur keuangan dalam menghadapi situasi seperti ini?

Dalam Perencanaan Keuangan Keluarga, dengan anggota keluarga berkebutuhan khusus, sangat penting untuk semua anggota keluarga lainnya bisa menerima dan mengerti situasi ini, sehingga keluarga memiliki common goal, perlu solidaritas untuk mencapai tujuan bersama itu. Ada kalanya situasi khusus ini malahan membuat keluarga menjadi solid. Semua saling bahu membahu membantu agar anak berkebutuhan khusus ini dapat terpenuhi kebutuhannya. Orang tua dapat membuat prioritas anggaran keuangan keluarga secara transparan, menjelaskan pada semua anggota keluarga bahwa kebutuhan khusus tersebut menjadi prioritas utama. Mungkin keluarga perlu menunda rekreasi keluarga karena ada jadwal treatment khusus yang membutuhkan biaya ekstra. Rasa kasih dan saling dukung dalam keluarga juga dapat tumbuh dengan baik dalam situasi seperti ini.

Jika keluarga sudah dapat secara mufakat menempatkan tujuan keuangan keluarga dan prioritas anggaran pengeluaran keluarga, maka akan lebih mudah untuk membuat perencanaan keuangan. Orang tua dapat menghitung besaran kebutuhan dibandingkan pemasukan, dan membuat antisipasi tabungan serta alokasi investasi. Jika ternyata pemasukan sudah sangat sempit ruang geraknya untuk memenuhi kebutuhan, maka perlu dibicarakan untuk mencari tambahan pemasukan. Akan lebih baik jika anggota keluarga yang sudah lebih dewasa punya inisiatif untuk mencari tambahan pemasukan, yang dapat digunakan untuk menambah tabungan dana darurat keluarga. Situasi yang tidak mudah ini, dengan kasih yang indah, dapat membuat anggota keluarga malahan semakin rukun dan menciptakan bonding yang kuat.

Orang tua tentu saja tidak menutup mata bahwa anak-anaknya yang lain juga punya cita-cita untuk masa depannya, yang juga membutuhkan biaya. Dalam hal ini, kesepakatan keluarga tentang prioritas anggaran tadi akan memberi energi untuk sama-sama mewujudkan situasi keuangan yang sehat. Semua anggota keluarga sama-sama berhemat dalam semua hal, ikhlas membuang gengsi dan keinginan yang tidak mendukung pencapaian cita-cita keluarga, sehingga target untuk menyisihkan uang dalam berinvesatasi dan menabung tetap dapat dilaksanakan dengan disiplin dan konsisten. Menyisihkan anggaran untuk membeli proteksi atas risiko kesehatan juga harus menjadi prioritas. Di masa ini, ada layanan BPJS Kesehatan yang dapat memberikan layanan kesehatan khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus hingga usia 14 tahun dalam layanan Klinik Tumbuh Kembang Anak. Setelah itu, anak dapat dilayani kebutuhan medis khususnya dengan fasilitas kesehatan psikiatrik umum. Oleh karenanya iuran BPJS Kesehatan juga mutlak tercantum dalam anggaran.

Memang dibutuhkan penanganan ekstra hati-hati dalam menyusun anggaran dan kedisiplinan dalam melaksanakan anggaran agar tujuan keuangan keluarga dapat tercapai secara optimal. Tapi, meskipun tidak mudah, banyak keluarga dengan anak berkebutuhan khusus yang dapat sukses meraih cita-cita keluarga. Kasih dan doa akan memampukan semuanya.

Jika Anda ingin membutuhkan pendampingan profesional untuk menata keuangan Anda, Konsultan Perencana Keuangan dari OneShildt akan siap membantu. Untuk info lebih lanjut silakan klik tautan ini.