Siapa Juara Investasi dalam 5 Tahun Terakhir?
Tim Jendela Investasi
5 Mins Read
Lima tahun terakhir, yakni sejak 2018 hingga 2023, dunia mengalami berbagai guncangan yang tidak biasa. Mulai dari wabah penyakit yang menular sedunia, yang menimbulkan banyak kematian, perang secara fisik antar negara, hingga pertumbuhan utang yang sangat tinggi dan inflasi yang juga sangat tinggi di berbagai negara dunia. Gunjang ganjing ini tentu saja membawa pengaruh pada sektor keuangan khususnya pada investasi. Sangat menarik untuk mempelajari apa yang sudah terjadi dalam 5 tahun terakhir ini sebagai bahan pertimbangan kita dalam memilih instrumen investasi untuk masa yang akan datang, karena dampak dari semua ini pastinya masih akan terasa hingga dua tahun ke depan, itu pun kalau tidak ada suatu peristiwa keguncangan baru lagi dalam kurung 2 tahun ke depan. Kita belum tahu apa yang akan terjadi, maka kita belajar dari apa yang sudah terjadi.
Saham dalam 5 tahun terakhir adalah bentuk investasi yang paling keras naik turunnya. Ini memang sesuai dengan karakter aslinya yang fluktuatif. Dalam situasi normal tanpa guncangan pun saham sudah sejatinya naik turun dalam waktu pendek. Keguncangan yang telah terjadi dalam 5 tahun ini membuat saham semakin kencang volatilitasnya. Namun dari grafik yang terbaca di bawah ini, dalam 5 tahun terakhir akumulasi return yang dihasilkan oleh saham dalam IHSG hanya 10,83% atau setara dengan bunga majemuk (compounding) 2,04% per tahun, dengan titik terendah pada 3911 dan tertinggi pada 7377, rentang yang panjang hampir 2 kali lipat. Jadi, rentang gerakan yang lebar itu ternyata pada akhirnya tidak memberi tingkat pengembalian yang tinggi, bahkan nyaris tanpa peningkatan pengembalian.
Sumber: yahoo finance, diolah
Emas pada dasarnya memang karakternya lebih stabil, tidak banyak guncangan. Emas diibaratkan sebagai safe haven karena memberi keamanan ketika dunia mengalami krisis. Hal ini juga yang terjadi ketika tahun 2020 lalu dunia dilanda krisis akibat penyakit Covid, harga emas melonjak tinggi pada Agustus 2020 memberikan kenaikan harga 34,99% dari Agustus 2019. Setelah itu harga emas bergerak lebih landai dan memberikan akumulasi pengembalian sebesar 61,72% atau setara dengan bunga majemuk (compounding) 10,09% per tahun selama 5 tahun terakhir.
Sumber: harga-emas.org, diolah
Obligasi Pemerintah juga sejatinya bersifat stabil. Perubahan harga jual dan beli di pasar sekunder tidak terlalu volatile karena tidak semua surat utang pemerintah ini diperjualbelikan di pasar sekunder. Akibatnya, perubahan Yield tidak terlalu signifikan. Obligasi dengan tenor yang lebih panjang (lebih dari 20 tahun) memberikan kupon yang sejauh ini masih cukup tinggi yaitu di 12%. Jika dibandingkan dengan suku bunga deposito di bank umum, maka kupon obligasi pemerintah masih lebih menguntungkan, apalagi pajak penghasilan nya hanya 10% saja, jadi pengembalian bersih yang dinikmati investor masih cukup signifikan. Secara keseluruhan berdasarkan Index Obligasi Pemerintah, seperti chart di bawah ini, tingkat pengembalian dalam 5 tahun terakhir adalah 33,67% atau setara dengan bunga majemuk (compounding) 5,98% per tahun.
Sumber: infovesta.com, diolah
Reksa Dana Pendapatan Tetap merupakan bentuk investasi yang underlying asset nya juga merupakan obligasi, yaitu campuran antara obligasi pemerintah dan obligasi swasta. Karena aset utamanya adalah Obligasi, maka sifat dasar obligasi yang tidak volatile juga tercermin dalam Reksa Dana Pendapatan Tetap ini. Instrumen investasi ini juga cukup menarik karena dalam 5 tahun terakhir ini berdasarkan Index Reksa Dana Pendapatan Tetap memberikan tingkat pengembalian 25,64% atau setara dengan bunga majemuk (compounding) 4,67% per tahun. Sebagaimana obligasi pemerintah, obligasi swasta juga merupakan surat utang jangka panjang yang memberikan imbalan tetap berupa kupon. Obligasi swasta ini sulit diakses oleh investor individual karena biasanya harga unit penempatannya cukup besar, kelipatan ratusan juta bahkan milyaran rupiah, dan tidak dijual secara transparan seperti halnya saham. Jadi pilihan dengan membeli Reksa Dana Pendapatan Tetap adalah cara terbaik untuk dapat ikut memiliki obligasi swasta dengan unit penempatan yang lebih kecil.
Sumber: infovesta.com, diolah.
Jadi, investasi mana yang akan Anda pertimbangkan untuk dibeli dalam waktu dekat?
PERHATIAN
Pandangan yang diungkapkan, termasuk hasil dari kejadian di masa depan, adalah pendapat tim Jendela Investasi OneShildt hanya pada 1 Juni 2023, dan tidak akan direvisi untuk kejadian setelah dokumen ini diserahkan kepada editor untuk dipublikasikan. Pernyataan di sini tidak mewakili, dan tidak boleh dianggap sebagai, nasihat investasi. Anda tidak boleh menggunakan artikel ini untuk tujuan investasi. Artikel ini mencakup pernyataan berwawasan ke depan untuk peristiwa masa depan yang mungkin atau mungkin tidak berkembang sesuai pendapat penulis. Sebelum membuat keputusan investasi, Anda harus berkonsultasi dengan penasihat investasi, bisnis, hukum, pajak, dan penasihat keuangan Anda sendiri.
Tim Jendela Investasi:
- Imelda Tarigan, DRA, PSY, MBA, CFP®, QWP®
- Budi Raharjo, CFP®, QWP®, AEPP®, MCHT
- Mohamad Andoko, MM, CFP®, QWP®, AEPP®, MCHT
- Erlina Juwita, MM, CFP®, QWP®, CSA®
- Agustina Fitria Aryani, CFP®, QWP®, AEPP®, CSA®
- Rahma Mieta, SE, M.Si, CFP®
- Lusiana Darmawan, S.Kom, CISA, CFP®, CSA®