Bijak Menggunakan THR

M. Andoko, MM, CFP® QWP® AEPP® MCHT | @andokomohamad

2 Mins Read


Dalam wawancana saya dengan Live MNC News Today menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2023, saya membahas mengenai bijak mengelola THR (Tunjangan Hari Raya). Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja no 6 tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan, maka pengusaha mempunyai kewajiban untuk memberikan THR keagamaan kepada para pekerjanya satu kali dalam satu tahun. Sedangkan bagi aparatur sipil negara diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2023 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga Belas Kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan Tahun 2023. Tujuan diberikannya THR adalah untuk mendanai biaya yang timbul dari kegiatan hari raya umat beragama apapun (sesuai dengan agama yang dianutnya).

Kesalahan yang terjadi dalam mengelola THR adalah tiadanya budgeting atau perencanaan penggunaan THR sehingga bisa jadi akan menyebabkan kekurangan atau keinginan merayakan Hari Raya yang terlalu berlebihan.  Pada akhirnya lebih banyak uang THR yang dikeluarkan untuk konsumsi daripada yang disisihkan. Jangan sampai THR menjadi Tambah Hutang… Repot.

Saya menyarankan agar pekerja membuat alokasi THR secara umum sebagai berikut:

  • 10% untuk Zakat, Infaq, Sodaqoh, atau kewajiban keagamaan lainnya. Secara umum THR diberikan menjelang hari raya Idul Fitri, sehingga bagi pekerja yang tidak merayakannya perlu untuk menyisihkan terlebih dahulu agar tetap tersedia dana untuk hari rayanya kelak, yang sering kali waktunya tidak berdekatan dengan Idul Fitri (misalnya Natal, Nyepi, Imlek, Waisak, dll).
  • 40% untuk kebutuhan hari raya (pakaian, makanan, pemberian untuk orang tua, dll)
  • 30% untuk menambah biaya pulang kampung yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Perlu menjadi catatan bahwa biaya untuk pulang kampung memang sudah direncanakan jauh-jauh hari sehingga bisa disisihkan dari gaji tiap bulan minimal 6 bulan sebelumnya atau dari penghasilan sampingan. Sehingga tidak menghabiskan seluruh THR.
  • 20% untuk tambahan investasi. Pilih instrumen investasi yang Anda pahami legalitas, mekanisme dan risikonya, lalu sesuaikan dengan profil risiko Anda. Misalnya deposito dan surat berharga negara bagi investor konservatif, emas logam mulia untuk investor moderat, dan saham untuk investor agresif.  Saya cermati di bulan April beberapa perusahaan go public mulai memberikan dividen. Dividend yield yang diberikan bahkan ada yang sampai 15-20%. Ini dapat menjadi alternatif investasi bagi investor agresif.

Selain itu, porsi 20% ini dapat juga digunakan untuk mengurangi atau bahkan melunasi utang konsumtif, jika ada (misalnya utang kartu kredit, pinjaman online).

Berikut ini adalah tips dari saya untuk mengelola THR:

T = Tentukan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan. Sesuaikan juga dengan kemampuan

H = Hindari utang untuk kebutuhan hari raya

R = Rayakan hari raya dengan kesederhanaan dan sukacita

 

Agar Anda dapat mengatur pengeluaran dengan baik dan panduan mengelola utang dengan bijak, Anda dapat mengikuti program OSFP Course level Basic. Silakan klik link ini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dan jadwal OSFP Course terdekat.