Baru Mulai Investasi Di Usia 40an, Telat Gak Ya?
Imelda Tarigan, DRA, PSY, MBA, CFP®, QWP® | @imelda.t
2 Mins Read
Ada pameo yang mengatakan ‘Life begins at 40’. Artinya, setelah kita menjalani kehidupan selama 40 tahun, barulah kita mulai bisa mengerti makna kehidupan dari berbagai pengalaman hidup. Kita baru mulai menyadari bahwa banyak hal yang di luar kendali dan ternyata banyak yang harus dipersiapkan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga di hari-hari selanjutnya. Lalu mulai terpikir untuk berinvestasi karena mulai menyadari bahwa kehidupan di masa yang akan datang haruslah dipersiapkan dengan berinvestasi.
Pada usia 40, untuk mereka yang berkeluarga dan memiliki anak, mungkin mulai berpikir untuk mempersiapkan biaya pendidikan. Yang tidak berkeluarga pun mulai tergerak untuk mempersiapkan kemapanan misalnya dengan memiliki rumah sendiri. Dan banyak latar belakang lainnya yang akhirnya mendorong orang untuk mulai berinvestasi pada usia 40an. Apakah itu terlambat?
Ada lagi pameo yang mengatakan ‘better late than never’. Jadi apakah terlambat atau tidak, yang penting kesadaran untuk berinvestasi harus segera ditindaklanjuti dengan aksi nyata yaitu membeli produk atau aset investasi. Just Do It.
Berapa banyak yang harus diinvestasikan jika baru memulai di usia 40an? Berikut adalah langkah-langkah agar Anda bisa menghitung nilai investasi dan meraih tujuan keuangan:
- Cek kondisi keuangan, apakah ada aset yang bisa jadi modal awal, berapa banyak surplus arus kas, dan masih berapa utang yang harus dilunasi, alokasikan dana darurat minimal 3x pengeluaran bulanan.
- Tetapkan tujuan investasi yang SMART (specific, measurable, attainable, realistic, time bound). Buat prioritas agar tidak stres
- Perhitungkan inflasi, terutama untuk tujuan keuangan dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun. Khusus untuk dana pendidikan dapat menggunakan dua kali inflasi umum sebagai referensi.
- Cek profil risiko, sejauh mana kita kuat menerima risiko agar lebih siap memilih produk investasi yang membuat tentram
- Hitung kebutuhan investasi, perhitungkan modal awal yang sudah ada pada poin 1. Anda bisa menggunakan Kalkulator Investasi di tautan ini
- Jika modal awal dan surplus arus kas tidak mencukupi, lakukan penghematan atau tambah penghasilan, atau memproduktifkan aset yang ada (misalnya menyewakan property yang tidak ditinggali, menyewakan kendaraan yang jarang dipakai).
- Pelajari risiko produk investasi yang diminati, cocokkan dengan profil risiko diri sendiri pada point no 4 di atas. Jangan memaksakan investasi pada produk yang tidak sesuai.
- Siapkan proteksi, untuk memastikan tujuan keuangan prioritas tetap tercapai meskipun terjadi risiko kehidupan yang berdampak pada pemasukan keluarga.
- Execute. Segera lakukan rencana yang sudah dibuat agar mencapai tujuan keuangan yang diharapkan.
Agar Anda dapat membuat perencanaan investasi yang lebih menyeluruh dan memahami produk-produk investasi, Anda dapat mengikuti program OSFP Course level Intermediate. Silakan klik link ini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dan jadwal OSFP Course terdekat.
Jadi, mulailah investasi segera. Sedikit demi sedikit, lama lama jadi bukit.