Hitung Biaya Sekolah Anak yuk, Semakin Mahal lho

Agustina Fitria A, CFP®, QWP®, AEPP® | @afitria_cfp

2 Mins Read


Mencari sekolah yang cocok dengan tipe belajar anak, visi misi orang tua, dan kemampuan keuangan memerlukan persiapan yang matang. Di bawah ini beberapa tips untuk Anda agar dana pendidikan anak bisa disiapkan dengan optimal:

  1. Lakukan survei ke beberapa sekolah untuk mencari tahu biaya-biaya dan program sekolah yang akan diterima oleh anak. Bandingkan kesesuaian antara biaya dan manfaat yang diterima oleh anak.
  1. Berikut ini adalah beberapa komponen biaya pendidikan yang harus ditanyakan kepada pihak sekolah:
    • Uang gedung atau uang pangkal, dengan skema pembayaran sekali bayar atau bisa dibayar dalam beberapa tahap. Biasanya ini digunakan untuk keperluan pembangunan atau infrastruktur sekolah. Ada sekolah-sekolah yang menerapkan sistem subsidi silang, berdasarkan kondisi ekonomi keluarga calon siswa. Anda bisa menanyakan lebih detil saat wawancara dengan pihak sekolah, karena setiap sekolah bisa punya kebijakan sendiri terkait uang gedung.
    • SPP (sumbangan pembinaan pendidikan), dengan skema pembayaran bulanan, atau semesteran, atau tahunan. Meskipun Bernama “sumbangan”, namun nominal SPP ditetapkan oleh lembaga pendidikan, terutama untuk lembaga pendidikan swasta. Umumnya digunakan untuk biaya operasional bulanan sekolah seperti gaji tenaga pengajar dan staf, listrik, dll. SPP meningkat tiap tahun karena adanya kenaikan biaya operasional akibat inflasi.
    • Uang kegiatan, dengan frekuensi pembayaran setahun sekali. Ini adalah biaya untuk kegiatan yang menunjang pembelajaran seperti kunjungan ke luar (filed trip), materi habis pakai, dll.
    • Biaya ekstrakurikuler, dengan skema pembayaran bulanan atau semesteran. Jangan lupa ada tambahan biaya untuk perlengkapan atau biaya ujian kenaikan tingkat. Ada jenis ekstrakurikuler yang berbayar, namun ada juga yang tergolong fasilitas sekolah (tidak ada biaya tambahan). Sesuaikan pilihan ekstrakurikuler dengan minat dan bakat anak.
    • Biaya akomodasi akan muncul jika anak dan orang tua memutuskan untuk sekolah dengan sistem asrama atau boarding atau kuliah di luar kota sehingga ada pengeluaran untuk sewa tempat tinggal, transportasi, dan biaya hidup sehari-hari.
  1. Umumnya komponen uang gedung yang paling dirasa berat karena dibayarkan di awal. Sedangkan untuk poin b-e dapat dialokasikan dari penghasilan bulanan. Tetapi jika anak diperkirakan masih bersekolah saat orang tua sudah memasuki usia pensiun, maka semua komponen pada poin 2 harus diperhitungkan sebagai dana pendidikan yang harus disiapkan sejak dini.
  1. Asumsi inflasi dana pendidikan minimal dua kali inflasi umum, atau bisa disesuaikan dengan pengalaman tahun-tahun sebelumnya di sekolah yang sudah dituju.
  1. Gunakan aplikasi OSplan khususnya Kalkulator Dana Pendidikan untuk memudahkan Anda menghitung kebutuhan dana pendidikan anak untuk berbagai jenjang pendidikan dan dapat juga dipakai untuk menghitung biaya pendidikan untuk beberapa anak. Untuk pendidikan tinggi di luar negeri, Anda dapat menggunakan Kalkulator ini.
  1. Jika kondisi keuangan Anda saat ini masih terbatas, prioritaskan untuk menyiapkan dana pendidikan tinggi (universitas atau setara). Karena pada jenjang ini untuk universitas negeri pun masih ada biaya yang harus dibayarkan, dan faktor inflasi jangka panjang akan menyebabkan biaya masa depan menjadi besar. Maka sangat dianjurkan untuk disiapkan jauh-jauh hari agar tidak memberatkan orang tua.
  1. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan jangka waktu dan profil risiko Anda, karena dana pendidikan anak lebih bisa diprediksi waktunya, dan siapkan juga dana darurat yang memadai jika hasil investasi tidak sesuai dengan harapan Anda.
  1. Sambil Anda menyiapkan dana pendidikan, gali potensi anak untuk melihat peluang mendapatkan beasiswa baik akademis maupun non akademis (misalnya dari pemerintah, perusahaan swasta, maupun lembaga lainnya).
  1. Lakukan review secara berkala, antara jalur pendidikan terkini dan perkembangan dana pendidikan yang sudah dimiliki. Jika perlu, lakukan top up (atau penambahan dana investasi berkala) pada saat jalur pendidikan anak menyimpang dari saat Anda menyiapkannya pertama kali.

Sebaiknya buatlah rencana dan siapkan dana pendidikan segera setelah anak lahir dan manfaatkan investasi berkala setiap bulan agar terasa ringan.