Hadapi Krisis dan Resesi dengan 5M
Ully Safitri, CFP®, CHRP | @ully.safitri
2 Mins Read
Ketika para negara adidaya anggota G-20 membukukan pertumbuhan GDP negatif di 2022 ini, Indonesia masih berhasil membukukan GDP positif sebesar 5,3% dan diprediksi masih tumbuh di angka 5% untuk 2023. Demikian juga dengan inflasi, kenaikan harga minyak mentah dunia, yang membuat harga BBM naik untuk mengurangi beban subsidi pemerintah tentu saja mendorong kenaikan harga lainnya di Indonesia. Namun sejauh ini, inflasi Indonesia berada di angka 5,95% per-September 2022, jauh di bawah angka inflasi negara-negara di benua Eropa dan Rusia, yang hampir menyentuh dua digit. Apalagi jika disandingkan dengan Turki dan Argentina yang angka inflasinya sudah menembus di atas 80% per-September 2022.
Dari data-data di atas, bisa dikatakan ekonomi Indonesia cukup tangguh menghadapi resesi global. Bukan saja karena Indonesia negara komoditas, sehingga kita diuntungkan ketika harga-harga komoditas naik, namun konsumsi domestik masyarakat Indonesia saja sudah mampu menggerakkan perekonomian Indonesia, apalagi angka ekspor kita masih lebih besar daripada angka impor. Bagaimanapun juga, bukan tidak mungkin resesi global yang diperkirakan akan terjadi pada 2023 kelak akan sedikit banyak mempengaruhi keuangan pribadi dan keluarga kita. Jadi anggap saja berita makro ekonomi di atas sebagai ramalan cuaca, agar kita mempersiapkan diri secara finansial dan tahan resesi. Berikut tips 5M dari Pak Andoko, co-founder OneShildt, demi ketahanan ekonomi pribadi dan keluarga dalam menghadapi krisis dan resesi:
- Menghasilkan
Selalu tingkatkan produktivitas, tentu saja produktivitas disini yang sesuai dan menunjang profesi Anda, semakin giat Anda bekerja, semakin baik output yang Anda hasilkan, apakah Anda berprofesi debagai karyawan maupun profesional, pendapatan pun akan meningkat. Jika merasa masih belum cukup, dengan memupuk jiwa kewirausahaan, Anda akan terbiasa melihat peluang di manapun sehingga bisa memiliki sumber penghasilan lebih dari satu. Minimal pendapatan tahunan Anda meningkat sama dengan inflasi bahkan melebihi.
- Menyisihkan
Kelola anggaran rumah tangga Anda dengan baik, gunakan ilmu sisihkan di depan dan hidup dengan sisa anggaran, bukan kebalikan. Berapa persentasenya, Anda bisa gunakan kalkulator anggaran ini untuk menghitung persentase proporsional masing-masing pos anggaran.
- Menempatkan
Tempatkan uang untuk investasi Anda di instrumen yang mengalahkan inflasi. Tak perlu FOMO (Fear of Missing Out), misal ikut-ikutan menyimpan uang di saham atau kripto, padahal tidak paham kedua dunia tersebut. Tanam uang Anda di instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda, yang Anda pahami produknya, dan sesuai dengan ketahanan jantung Anda, karena setiap instrumen investasi memiliki risiko masing-masing.
- Melindungi
Jangan lupa lindungi nilai Anda. Nilai di sini ialah jumlah harta bersih Anda. Misal, jika Anda memiliki rumah, pastikan rumah tersebut sudah memiliki asuransi, sehingga jika terjadi musibah pada rumah seperti kebakaran, Anda akan memperoleh penggantian asuransi. Jika Anda ialah tulang punggung keluarga, maka diri Anda adalah aset, pastikan Anda sudah memiliki asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis dan asuransi jiwa yang nilai Uang Pertanggungannya akan bisa digunakan ketika situasi terburuk perlu dihadapi. Anda bisa simulasikan kebutuhan Uang Pertanggungan jiwa di kalkulator proteksi ini.
- Menikmati
Terakhir, seperti tema World Financial Planning Day yang jatuh pada 5 Oktober 2022, “Live Your Now, Plan Your Future” seluruh proses perencanaan keuangan di atas dipahami dan dijalankan sebagai suatu proses yang tidak instan, bukan supaya kita terus-terusan memikirkan masa depan yang tidak pasti, namun justru agar kita bisa menikmati hari ini sepenuh hati, karena kita tahu angka-angka kita, dan sudah bersiap untuk cuaca apapun.
Data dari berbagai sumber: