Self Reward dari Anggaran
Aziza Fitriani, CFP® QWP® AEPP®AWP® | @azizafauzy
5 Mins Read
Merencanakan keuangan bukan berarti kita tidak boleh sejenak memberi apresiasi kepada diri kita sendiri. Justru dengan merencanakan dan membuat anggaran keuangan, kita jadi paham berapa besarnya angka yang dapat kita sisihkan untuk memberi apresiasi terhadap diri kita.
Menyenangkan diri atau self reward, dapat kita lakukan menyesuaikan dengan anggaran keuangan yang kita miliki, asalkan tidak terkesan memaksakan, karena jangan lupa setiap bulan kita memiliki pos-pos yang wajib kita anggarkan. Apa saja pos-pos yang wajib?
- Menabung. Kita perlu membuat pos tabungan setiap bulan besarnya minimal 10 %, gunanya adalah untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, misalnya saja kita bisa menabung untuk memenuhi pos dana darurat. Karena yang kita tahu bahwa dana darurat perlu dimiliki sebesar 3 – 12 kali pengeluaran bulanan. Anda bisa simulasikan dengan kalkulator Dana Darurat.
- Cicilan utang. Apakah Anda termasuk orang yang memiliki cicilan utang, baik utang produktif maupun konsumtif? Ada baiknya anda perlu memeriksa rasio utang anda, jangan sampai cicilannya melebihi 30% dari penghasilan bulanan anda. Semakin kecil cicilan utang anda per bulan, maka bisa anda anggarkan untuk pos lain seperti investasi hingga sebagian kecil dapat digunakan untuk self reward. Cek apakah utang Anda masih sehat di kalkulator kesehatan keuangan.
- Asuransi. Manajemen risiko dalam membuat anggaran juga perlu diperhatikan, ada baiknya kita memeriksa apakah kebutuhan asuransi sudah cukup. Anda bisa memilih produk produk yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya saja bagi pencari nafkah dibutuhkan asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan hingga asuransi penyakit kritis. Namun untuk anggota keluarga yang bukan sebagai tulang punggung keluarga, dapat memiliki asuransi kesehatan, hingga asuransi penyakit kritis. Besarnya pos asuransi dapat disesuaikan dengan penghasilan, biasanya minimal 10 % dari penghasilan Anda bisa dianggarkan untuk pos asuransi.
- Investasi, sebenarnya apa sih gunanya kita berinvestasi? Investasi menjawab kebutuhan Anda di masa yang akan datang. Anda tentu punya keinginan atau rencana rencana keuangan mulai dari perjalanan ibadah, dana pendidikan hingga dana pensiun. Anda bisa mewujudkannya dengan berinvestasi mulai dari investasi logam mulia, reksa dana ataupun saham, namun jangan lupa hendaknya kita memilih dengan sangat hati-hati dimana kita akan berinvestasi, harus yang kredibel dan diawasi serta terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, BAPPEBTI yaa..lalu berapa besarnya pos investasi yang perlu kita anggarkan? Mengacu pada pos utang, semakin kecil pos cicilan utang maka semakin besar Anda dapat mengambil porsi untuk investasi. Kita tentu tidak mau kan, penghasilan yang kita miliki hanya untuk membayar cicilan utang. Minimum investasi dapat dianggarkan sekitar 10 % dari penghasilan. Dengan kata lain, jika Anda masih memiliki utang, dahulukan membayar utang hingga porsi persentase utang menurun.
- Kebutuhan, pos kebutuhan bulanan biasanya mengambil porsi yang paling besar, sekitar 40 – 50% dari penghasilan bulanan. Ingat ya, kebutuhan ini sifatnya adalah pengeluaran pengeluaran wajib setiap bulan, mulai dari kebutuhan makan, bayar uang sekolah, bayar listrik dan kebutuhan rumah tangga, transportasi dan lain-lain. Tentu saja kita tetap harus mengevaluasi pengeluaran kebutuhan kita dengan cara membuat anggaran pengeluaran dan pemasukan setiap harinya.
- Self reward, sebagai manusia kita tentu punya keinginan ataupun mengapresiasi diri kita dan keluarga. Ini boleh boleh saja kita anggarkan, asalkan pos-pos yang wajib sudah terpenuhi yaa. Misalnya saja kita anggarkan sebesar 5 % dari penghasilan, dengan catatan kurangi pos cicilan utang. Kalau Aanda masih banyak cicilan utang hingga 30 %, maka tentu Anda harus tunda dulu untuk self reward. Kesimpulannya adalah kita boleh saja menyenangkan diri dengan memenuhi keinginan kita, namun pos utang perlu ditekan. Ini justru akan memotivasi kita untuk segera melunasi utang utang terutama yang konsumtif.
Intinya, Anda bisa membuat anggaran self reward, besarnya bisa disesuaikan, asalkan lakukan dengan bijak, apakah anggaran ini untuk menyenangkan diri sendiri atau hanya karena pendapat orang lain. Seperti apa sih self reward itu sendiri? Mengapresiasi diri tidak harus mahal, dengan “me time” di salon atau bahkan memanjakan diri dengan minum kopi di café kesayangan juga bisa menyenangkan diri. Atau bila anggaran cukup, anda bisa pergi berlibur atau staycation di dalam kota.