Antisipasi Risiko Pasar Dalam Investasi
Tim Jendela Investasi
10 Mins Read
Untuk mencapai berbagai tujuan keuangan, terutama untuk jangka panjang, para perencana keuangan sering menyarankan untuk melakukan investasi. Tentu saja investasi yang diharapkan adalah investasi yang imbal hasilnya (return) bisa mengalahkan inflasi. Tetapi imbal hasil di masa lalu tidak menjadi jaminan sama dengan imbal hasil di masa depan karena adanya ketidakpastian. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi secara domestik maupun global, perubahan hukum atau perundang-undangan, perubahan kebijakan pemerintah, sentimen pasar, dan masih banyak faktor lainnya.
Sebagai contoh, kita akan memprediksi hasil investasi untuk tujuan dana liburan. Bapak A ingin berlibur bersama keluarganya dengan biaya saat ini sebesar Rp120.000.000 dan akan berangkat 5 tahun lagi dengan asumsi inflasi 4% per tahun. Dengan aplikasi OSplan dapat di download di sini maka diperkirakan biaya liburan akan meningkat menjadi Rp145.998.348. Bapak A saat ini sudah memiliki dana sebesar Rp50.000.000, dan dana rutin Rp 1.300.000 per bulan yang bisa diinvestasikan.
Untuk mencapai dana liburan 5 tahun lagi, Bapak A akan berinvestasi di suatu produk reksa dana yang berdasarkan data statistik 5 tahun terakhir1) memberikan rata-rata return per tahun sebesar 5%. Dengan asumsi tingkat return tetap tersebut maka Bapak A berharap akan mendapatkan hasil di akhir tahun ke-5 sebesar Rp152.575.842.
Pada kenyataannya return investasi tidak tetap, dan dari data selama 5 tahun terakhir reksa dana tersebut juga memiliki standar deviasi (penyimpangan dari return rata-rata) sebesar 2,85% 1). Misalkan Bapak A memulai investasi di Februari 2016, ternyata setelah berjalan hingga Februari 2017 return per tahun reksa dana tersebut hanya 4,54%, Februari 2018 naik menjadi 6,29%, Februari 2019 turun menjadi minus 0,01%, Februari 2020 meningkat lagi menjadi 5,16%, dan Februari 2021 melonjak menjadi sebesar 9,23%. Hal yang sama dapat terjadi di masa depan, yaitu return reksa dana tersebut dapat mengalami fluktuasi. Berbagai skenario fluktuasi dilakukan sebanyak 5000 kali percobaan dengan pendekatan pemodelan statistik untuk membantu Bapak A memperkirakan apakah dia memiliki cukup dana untuk berlibur nantinya.
Hasil simulasi dengan 5000 skenario tersebut ditunjukkan sebagai berikut:

Dari sebaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, hasil investasi Bapak A di produk tersebut dapat memberikan hasil minimal Rp139juta. Ini berarti terdapat kekurangan sekitar Rp13juta dari prediksi hasil investasi atau kekurangan Rp6juta dari prediksi kebutuhan dana liburan.
Tentunya akan lebih baik jika bisa menemukan produk investasi yang memberikan return rata-rata yang lebih tinggi dari 5% dan sekaligus standar deviasi yang lebih rendah daripada 2,85%. Tetapi kenyataannya tidak semudah itu karena pada umumnya investasi menganut prinsip high risk high return. Oleh karena itu mengejar return yang jauh lebih tinggi belum tentu menjadi solusi yang jitu karena fluktuasi harganya juga lebih tinggi.
Beberapa alternatif lain untuk mengantisipasi risiko pasar dalam mencapai tujuan keuangan antara lain:
- meningkatkan nominal yang diinvestasikan, misalnya dengan menambah Rp200ribu per bulan, dengan tingkat kepercayaan 95% hasil investasi Bapak A di produk yang sama mampu memberikan hasil minimal Rp152juta.
- melakukan penyesuaian pada saat membuat anggaran menjelang waktu pencapaian tujuan. Dalam contoh dana liburan, maka penyesuaian dapat dilakukan untuk jenis-jenis pengeluaran yang bisa diatur seperti pemilihan menu makanan, mengurangi belanja oleh-oleh.
- melakukan penyesuaian pada target waktu (ditunda), sehingga punya waktu lebih lama untuk berinvestasi dan mencapai target dana yang diinginkan. Ini bisa dilakukan untuk tujuan-tujuan keuangan yang mempunyai target waktu yang fleksibel seperti dana liburan.
- Jika itu semua tidak dapat dilakukan, maka Anda terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam, dengan mengambil anggaran pos-pos pengeluaran lainnya yang memiliki prioritas lebih rendah. Misalnya bisa ditambal dengan mengurangi anggaran hiburan atau anggaran mengganti gadget yang rutin dilakukan.
Dengan demikian Anda sudah siap dengan prediksi hasil investasi di masa depan, namun juga siap mengantisipasi risiko penurunan harga karena fluktuasi pasar.
Keterangan:
- Sumber: Data Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap (diolah) https://www.infovesta.com/
Disclaimer
PERHATIAN
Pandangan yang diungkapkan, termasuk hasil dari kejadian di masa depan, adalah pendapat tim Jendela Investasi OneShildt hanya pada 26 November 2021, dan tidak akan direvisi untuk kejadian setelah dokumen ini diserahkan kepada editor untuk dipublikasikan. Pernyataan di sini tidak mewakili, dan tidak boleh dianggap sebagai, nasihat investasi. Anda tidak boleh menggunakan artikel ini untuk tujuan investasi. Artikel ini mencakup pernyataan berwawasan ke depan untuk peristiwa masa depan yang mungkin atau mungkin tidak berkembang sesuai pendapat penulis. Sebelum membuat keputusan investasi, Anda harus berkonsultasi dengan penasihat investasi, bisnis, hukum, pajak, dan penasihat keuangan Anda sendiri.
Tim Jendela Investasi:
- Imelda Tarigan, DRA, PSY, MBA, CFP®
- Budi Raharjo, CFP®, QWP®, AEPP®, MCHT
- Mohamad Andoko, MM, CFP®, QWP®, AEPP®, MCHT
- Rahma Mieta, SE, M.Si, CFP®
- Erlina Juwita, MM, CFP®, QWP®, CSA®
- Agustina Fitria Aryani, CFP®, QWP®, AEPP®, CSA®
- Lusiana Darmawan, S.Kom, CISA, CFP®, CSA®