Pensiun Dini, Take It or Leave It?
Agus Galihpurbajati, S.Si, CFP® | @galih_purbajati
5 Mins Read
Apakah Anda pernah mendengar istilah pensiun dini? Atau adakah yang pernah mendapat penawaran pensiun dini?
Pensiun Dini atau Pensiun Dipercepat adalah pensiun sebelum tenggat waktu usia pensiun yang ditentukan. Umumnya pensiun dini merupakan pilihan yang diberikan pemberi kerja, ada yang memang tercantum tetap dalam peraturan perusahaan maupun dalam perjanjian kerja namun ada yang merupakan pilihan yang diberikan karena situasional. Misalnya dalam situasi pandemi seperti ini, banyak pemberi kerja yang menawarkan pensiun dini kepada karyawan guna menjaga operasional perusahaan.
Jika pensiun dini merupakan pilihan, lalu bagaimana sebaiknya jika tawaran itu datang, apakah diambil atau tidak? Perlu pertimbangan matang sebelum memutuskannya.
Pensiun dini pada dasarnya sama dengan pensiun normal dari banyak sisi, hanya waktunya dimajukan dari pensiun normal. Karena memiliki prinsip yang sama, maka banyak hal yang sama juga harus diperhitungkan, diantaranya :
- Perlu ada kesadaran bahwa Pensiun dan Pensiun dini sama-sama berhenti dari gelanggang kerja, dengan demikian pendapatan yang biasa Anda terima juga akan berkurang bahkan berhenti sama sekali. Kesadaran ini akan mempengaruhi pada kesehatan mental setelah keluar dari rutinitas pekerjaan sebelumnya.
- Pikirkan rencana setelah pensiun, apa yang akan dilakukan. Cari tahu hobi yang bisa menjadi bisnis, ingin memulai wirausaha atau mencari pekerjaan baru, lalu pertimbangkan prospeknya. Tawaran usia pensiun dini umumnya dengan syarat usia tertentu yang pastinya tidak muda lagi, sehingga jika Anda berniat mencari pekerjaan di tempat baru, bisa jadi lebih sulit jika tidak memiliki keahlian tertentu.
- Coba kalkulasikan berapa uang manfaat (atau istilah awam sering disebut pesangon) yang akan diperoleh dari semua sumber, baik manfaat sesuai Undang-Undang, BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek), Dana Pensiun, dan semua hak yang diatur dalam perjanjian kerja atau surat keputusan terkait pensiun dini.
- Kalkulasikan juga kebutuhan hidup, baik kebutuhan harian atau bulanan, baik kebutuhan pribadi maupun keluarga. Misal kebutuhan sekolah anak, biaya makan, biaya transportasi dll. Anda bisa melakukan simulasi kebutuhan hidup sejak usia pensiun yang dikehendaki hingga usia harapan hidup 75 tahun dengan menggunakan kalkulator Dana Hari Tua yang tersedia di website ini. Atau untuk kemudahan dalam genggaman Anda bisa mengunduh secara gratis aplikasi OSplan dari OneShildt dan melakukan simulasi di fitur OSkalku Dana Hari Tua.
- Lalu kalkulasikan juga kewajiban-kewajiban yang Anda miliki, utang jangka panjang misalnya KPR, Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) atau Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), maupun utang jangka pendek misalnya kartu kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA).
- Bandingkan kalkulasi-kalkulasi tersebut dengan besarnya uang manfaat yang akan Anda terima dan prospek setelah pensiun.
Jika Anda sudah mendapat hasil kalkulasi yang tepat menurut Anda, tidak memiliki utang setelah pensiun dan memiliki prospek jelas setelah pensiun, maka mengambil opsi pensiun dini bisa menjadi keputusan tepat. Namun Anda harus mengelola uang manfaat yang Anda terima dengan bijak. Membuat skala prioritas dan menempatkan pada strategi investasi yang tepat bisa menjadi solusi dalam mengelola uang tersebut. Namun jika Anda masih ragu terhadap poin-poin di atas atau ragu dari hasil kalkulasi yang dilakukan, Anda bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan OneShildt dengan klik link berikut ini. atau menggunakan fitur OSconsult di aplikasi OSplan.