Rencanakan Investasi April 2021

Tim Jendela Investasi

5 Mins Read


Dalam bulan April 2021 ini, di tengah pandemi yang sedang diperangi oleh pemerintah dengan menggunakan vaksin, kita optimis bahwa kita sedang memulai tren untuk berbalik arah atau dalam upaya turning around. Dalam setiap upaya pembalikan memang dibutuhkan upaya yang lebih besar dan kehati-hatian agar berhasil dengan baik. Beberapa key points yang penting kita perhatikan dalam mempertimbangkan turning around untuk investasi adalah sebagai berikut :

  1. KPR dan KPA mulai tumbuh sejak Maret 2021
  2. Penjualan Otomotif ritel Maret 2021 mulai mengalahkan Maret 2020
  3. Realisasi Export – Import kita mengalami penguatan dan berhasil membukukan surplus
  4. Indeks Harga Konsumen berada pada tren peningkatan sejak Desember 2019. Sejak pandemi mulai terkonfirmasi pada Maret 2020 hingga Maret 2021, tren IHK tidak pernah lebih rendah dari Desember 2019.

  1. Suku bunga BI untuk 7 hari Repo sampai dengan keputusan BI pada rapat Dewan Gubernur pada April 2021, masih dipertahankan pada angka 3,5%
  2. Tren nilai tukar Rupiah terhadap Dollar US mengalami pelemahan

  1. Inflasi masih dalam tren menurun.
  2. Indeks Harga Obligasi keseluruhan untuk berbagai rentang waktu, masih menunjukkan tren penurunan harga sehingga memberikan peningkatan Yield.
  3. IHSG dalam bulan April memasuki trend pelemahan, yang masih diharapkan akan menguat dalam jangka panjang.
  4. Harga emas mengalami tren penurunan sejak September 2020, yang mengindikasikan penurunan tingkat kecemasan market pada umumnya terhadap krisis kesehatan yang terjadi.
  5. Indeks Penjualan Riil hingga akhir Maret 2021 masih belum stabil perbaikannya, masih terjadi fluktuasi.

Dari data-data tersebut, secara keseluruhan dapat diperoleh kesimpulan bahwa sektor riil mulai bergerak, ditandai dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen, angka penjualan otomotif dan pencairan KPR/KPA. Konsumen mulai memiliki selera belanja lagi, sehingga selera untuk investasi pada aset aman menurun, yakni ditandai dengan harga emas dan harga obligasi yang menurun. Ada sedikit tanda pergerakan roda ekonomi dengan naiknya angka ekspor dan impor serta nilai surplus yang dihasilkannya. Bagai berjalan dalam terowongan gelap, kita mulai melihat ada setitik cahaya di ujung sana. Momen ini adalah waktu yang tepat untuk mulai mempertimbangkan investasi pada aset jangka menengah dan jangka panjang.

Untuk itu, kami melihat prospek yang cukup baik untuk mulai melakukan realokasi investasi pada instrumen yang lebih kuat atas inflasi dibandingkan pada tabungan atau deposito.

  • Untuk jangka pendek, produk pendapatan tetap dapat menjadi pilihan yang baik.
  • Untuk jangka menengah dan panjang, selain instrumen pendapatan tetap maka alokasi untuk saham jenis blue chip dapat dipertimbangkan. Akhir-akhir ini saham sedang mengalami tekanan akibat dari porsi investasi global ke instrumen dengan risiko sangat tinggi sedang sangat besar, misalnya pada Cripto Currency. Pencairan dana stimulus secara global membuat market banjir dengan likuiditas sehingga ada kecenderungan untuk menempatkan dana pada instrumen berisiko tinggi.
  • Untuk jangka panjang, aset saham dengan fundamental yang baik akan tetap dicari oleh investor sehingga potensi keuntungannya tetap ada. Investasi pada properti juga dapat disarankan untuk jangka panjang, karena tren perbaikan ekonomi secara riil diharapkan akan terus bergulir dalam waktu tidak terlalu lama lagi.
  • Selain investasi di produk keuangan, bisa juga mempertimbangkan melakukan usaha reseller atau penjualan produk unggulan kreasi sendiri melalui online.

Tentu saja pemilihan ini seharusnya disesuaikan dengan profil risiko anda sebagai investor. Alokasi lebih besar pada aset dengan risiko rendah tentu akan lebih baik untuk Anda yang tidak suka risiko investasi atau untuk tujuan investasi jangka waktu kurang dari 2 tahun. Emas dan produk Deposito tetap dapat dijadikan pilihan utama untuk anda yang tidak suka risiko investasi. Namun demikian, dengan adanya selisih antara harga jual-beli pada emas fisik, maka investasi emas dapat dilakukan untuk tujuan investasi lebih dari 3 tahun. Sedangkan untuk anda yang lebih berani memanfaatkan potensi keuntungan dengan risiko yang lebih tinggi, porsi lebih besar dapat diberikan pada saham dengan fundamental kinerja yang kuat. Beberapa sektor yang dapat menjadi pilihan investasi adalah Kesehatan, Energi Terbarukan, Pertanian, Keuangan, Pertambangan dan Perdagangan yang dalam beberapa bulan terakhir ini laju geraknya berhasil melampaui IHSG.

Disclaimer:

PERHATIAN

Pandangan yang diungkapkan, termasuk hasil dari kejadian di masa depan, adalah pendapat tim Jendela Investasi OneShildt hanya pada 20 April 2021, dan tidak akan direvisi untuk kejadian setelah dokumen ini diserahkan kepada editor untuk dipublikasikan. Pernyataan di sini tidak mewakili, dan tidak boleh dianggap sebagai, nasihat investasi. Anda tidak boleh menggunakan artikel ini untuk tujuan investasi. Artikel ini mencakup pernyataan berwawasan ke depan untuk peristiwa masa depan yang mungkin atau mungkin tidak berkembang sesuai pendapat penulis. Sebelum membuat keputusan investasi, Anda harus berkonsultasi dengan penasihat investasi, bisnis, hukum, pajak, dan penasihat keuangan Anda sendiri.

Tim Jendela Investasi:

  1. Imelda Tarigan, DRA, PSY, MBA, CFP®
  2. Budi Raharjo, CFP®, QWP®, AEPP®, MCHT
  3. Mohamad Andoko, MM, CFP®, QWP®, AEPP®, MCHT
  4. Rahma Mieta, SE, M.Si, CFP®
  5. Erlina Juwita, MM, CFP®, QWP®, CSA®
  6. Agustina Fitria, CFP®, QWP®, AEPP®, CSA®
  7. Lusiana Darmawan, S.Kom, CISA, CFP®, CSA®