Emas Digital atau Emas Fisik?

Rahma Mieta Mulia, SE, M.Si, CFP® | @rahmamieta

5 Mins Read


Produk emas digital memang cukup menarik di kalangan investor terutama mereka yang punya ketertarikan berinvestasi emas. Produk emas digital yang dimaksud bukan membeli emas fisik secara online melainkan membeli emas tapi dalam bentuk nilai/angka (satuan gram). Misalnya saja, kalau harga emas digital saat ini Rp1juta per gram, maka dengan bertransaksi emas digital Rp500ribu akan didapat emas digital sebesar 0,5 gram (hanya berupa angka).

Beberapa keuntungan membeli emas digital antara lain:

  1. Tidak butuh modal banyak. Jika membeli emas fisik minimal harus minimal 0,5 gram, maka emas digital bisa dibeli mulai dari satuan 0,1 gram atau bahkan lebih kecil tergantung tempat membeli. Harga per gram emas digital pun biasanya lebih murah dibandingkan membeli emas fisik.
  2. Tidak memerlukan tempat penyimpanan. Saat membeli emas fisik apalagi dalam jumlah banyak, setidaknya perlu punya tempat penyimpanan khusus seperti brankas atau bahkan menyewa save deposit box di bank.
  3. Mudah dalam transaksi jual beli karena dilakukan secara online. Kalau menjual emas fisik, mau tidak mau kita harus mengunjungi tempat penjualnya.
  4. Bisa dicetak kalau memang diperlukan.

Lalu, siapa saja yang cocok berinvestasi di emas digital?

Dengan beberapa keuntungan di atas, maka investor yang cocok berinvestasi di emas digital adalah mereka yang:

  1. Ingin berinvestasi di emas, namun memiliki dana terbatas.
  2. Memiliki tujuan keuangan yang perlu dicapai dalam 3 – 5 tahun ke depan mengingat imbal hasil emas memang sesuai untuk jangka waktu menengah.
  3. Tidak memerlukan emas dalam bentuk fisik, jadi emas digital dijual jika sudah mencapai target nilai tertentu (tidak dicetak).
  4. Atau sebaliknya, ingin memiliki emas fisik jadi saat jumlah emas digital mencapai gram tertentu, akan dicetak.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan produk emas digital memang punya keunggulan berbeda dibandingkan dengan emas fisik. Tapi, pada akhirnya tergantung pada preferensi masing-masing investor. Investor milenial tentu lebih familiar dengan produk emas digital dibanding mereka yang lahir sebagai generasi baby boomer. Itu adalah sesuatu yang wajar dan tidak bisa dipaksakan. Yang terpenting, kita sebagai investor memahami produk investasi yang kita pilih.

Last but not least, jangan lupa untuk mengecek ijin usaha tempat kita akan membeli emas digital. Setidaknya, tempat tersebut haruslah sudah memiliki ijin dari Bappepti, atau ijin dari OJK untuk penjual emas digital yang juga merupakan lembaga jasa keuangan.

Selamat berinvestasi.